Selasa, 27 Februari 2024

Live Simply Give Love Make History

 



Identitas Buku

-          Judul Buku                                    : Live Simply Give Love Make History

-          Nama penulis                                : Ahmad Rifa’I Rif’an

-          Tahun diterbitkan                          : 2021

-          Nama penerbit                              : PT Elex Media Komputindo

-          Jumlah halaman                            : 262 Halaman

-          Nomor ISBN                                 : 978-623-00-1163-4



Blurb

Untuk urusan makanan, yang kita pentingkan gizi, bukan lezatnya. Untuk urusan pakaian, yang kita prioritaskan fungsi, bukan mereknya. Untuk urusan rumah, yang kita utamakan nyaman, bukan megahnya. Untuk urusan kendaraan, yang kita butuhkan efektif, bukan harganya. Untuk urusan pasangan, yang kita butuhkan perilaku, bukan parasnya. Untuk urusan rezeki, yang kita butuhkan berkah, bukan jumlahnya. Untuk urusan ilmu, yang kita butuhkan manfaat, bukan nilai dan gelarnya.

Live Simply, Give Love, Make History. Buku ini akan membangkitkan semangat Anda untuk menjalani hidup yang penuh arti, membuang topeng gengsi, memprioritaskan nilai, serta membantu Anda agar menjadi pribadi yang sederhana dalam penampilan, tetapi luar biasa  dalam pengabdian. Sederhana dalam ucapan, tetapi Istimewa dalam Tindakan. Sikap hidupnya low profile, tetapi kualitas hidupnya high quality.

Isi Buku

Hidup hanya sekali, jadikan ia penuh petualangan. Jangan sampai mengisinya dengan aktivitas yang biasa-biasa saja. Bekerjalah lebih keras, nikmati pilihan hidup yang kau percaya bisa menghebatkan masa depan, dekati Sang Pencipta hidupmu. Ukir namamu di panggung sejarah.

LIVE SIMPLY, GIVE LOVE, MAKE HISTORY

            Tiga hal itulah yang sangat dibutuhkan oleh manusia abad ini, mengapa demikian?

LIVE SIMPLY

Bukankah teknologi yang berkembang pesat harusnya membuat hidup kita terasa lebih mudah dan menyenangkan? Tetapi yang terjadi justru sebaliknya. Perkembangan teknologi justru membuat kita merasa kekurangan ruang dan semakin mudah terjangkit stres. Dampak teknologi menggeser indahnya romantisme dalam hubungan keluarga. Belum dampak lain yang mencengangkan. Karena teknologi, kita tiba-tiba merasa membutuhkan dan ingin memiliki semuanya. Karena iklan yang membanjir, kebutuhan tersier seolah menjadi primer.

Di era informasi ini, kita setiap saat merasa butuh membaca berita terbaru, baik di website maupun media sosial. Otak kita diserbu dengan informasi yang tanpa batas. Akhirnya, beberapa dari kita merasa “terlalu penuh”, baik dari segi fisik maupun mental.

GIVE LOVE

Kebahagiaan hadir ketika kita memberi. Ketika kita fokus memberi dan menjadi pembahagia hidup banyak orang, Tuhan tak akan pernah berhenti membahagiakan dan mengurusi hidup kita. Sehingga orang yang fokus memberi tak pernah kekurangan dalam hidupnya, karena yang turun langsung mengurusi hidupnya adalah yang Serba Maha. Maka, fokus memberi justru membuat diri kita bisa menikmati hidup. Karena semua orang pasti punya sesuatu untuk diberikan, entah itu harta, waktu, simpati, ilmu, atau berbagai hal lain.

Hiduplah untuk menebar cinta. Puncak kebahagiaan adalah ketika kita bisa membahagiakan orang lain. Jadilah pribadi yang penuh cinta. Karena hanya pribadi yang mau memahami dan mengerti orang lainlah yang bisa melihat dunia ini dengan beragam warna.

MAKE HISTORY

Jika gajah mati meninggalkan gading, harimau mati meninggalkan belang. Lalu kita sebagai manusia setelah mati apa yang mau kita tinggalkan? Kita semua tahu bahwa kita tidak selamanya hidup di dunia ini. Suatu saat yang kita tak tahu kapan, kita akan meninggalkan dunia ini untuk selamanya. Yang jadi persoalan bukan kapan kita meninggalkan, tapi apa yang sudah kita persiapkan sebagai bekal melanjutkan perjalanan dan apa yang kita wariskan kepada penduduk dunia usai kita tiada?

Ilmu Manfaat

“Sebagian mati namun kemuliaannya tidak mati, Sebagian hidup di antara para manusia sebagai mayat”. “Siapa yang ilmunya tidak bermanfaat, maka tidak ada kesibukan baginya kecuali angkuh dengan ilmunya terhadap manusia”. “Betapa hebatnya jika kita mampu menjadikan ilmu kita sebagai bekal hidup, sejak dunia, hingga menggapai surga”.

Multilevel Ibadah

Ada yang raganya sudah terkubur tapi jasa dan amalnya masih tumbuh dengan subur. Namun ada yang raganya hidup, tapi seolah mayat berjalan. Ada dan tiadanya di dunia tak ada bedanya.

Life Is Temporary

Life is temporary. Kehidupan hanya sementara, maka manfaatkan dengan sebaik mungkin. Kita berharap, semoga kelak kita bisa mempertanggungjawabkan usia kita di hadapan Tuhan dengan pertanggungjawaban sebaik-baiknya.”

Buku yang bagus menurutku dan sangat rekomeded untuk bahan bacaan. Bagaimana tidak didalamnya termuat kalimat-kalimat yang membuat kita sadar akan kehidupan yang sebenarnya dengan memegang tiga prinsip ini : Live simply, Give love, Make History.

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Seni Berdamai Dengan Diri Sendiri

  Mencintai, Menghargai, dan Menerima Diri Sendiri Apa Adanya Identitas Buku -           Judul Buku                                   ...