How are you today?
Salam semangat untukmu semua sahabat penaku…
Semoga hal baik selalu mengiringi langkah
kita semua,
Apa itu arti
rumah? Rumah adalah bangunan yang beratap yang ada pintu dan jendelanya, fungsinya
yaitu untuk tempat tinggal atau menghindari panas dan hujan sekaligus tempat
istirahat. Namun, itu hanya arti yang terlihat saja oleh bentuknya, belum mengartikan
fungsi yang sebenarnya. Apalagi rumah yang didalamnya berisikan anggota lengkap,
pastilah sangat terasa sempurna bukan?
Masing-masing
orang mengartikan arti rumah itu berbeda-beda. Bagiku rumah adalah tempat istimewa
untuk kembali, tempat untuk mengadu dan mencurahkan rasa lelah yang ada dalam
diri, karena beraktifitas diluar sana. Ditambah dirumah ada sosok keluarga
hebat yang selalu membuka lebar pelukannya untukku. Bagiku orang yang selalu ikhlas
menerima keadaan kita apapun itu konsekuensinya yaitu keluarga terutama orang
tua.
Mungkin
kalian sering mendengar “Rumahku adalah Surgaku” itu artinya rumah adalah surga.
Namun tidak semua orang menerima kata itu mentah-mentah, banyak juga yang menganggap
rumah seperti neraka, bikin tidak tenang,
bikin ini dan bikin itu. Kalo menurutku rumah agar bisa terbentuk seperti surga, maka ciptakanlah.
Jangan hanya terpatok saja dengan kutipan itu, ciptakan dari dirimu sendiri. Belajar,
agar tidak selalu menuntut sesuatu dari orang lain, contoh: kamu ingin
keluargamu selalu peduli, selalu perhatian, selalu memberikan cinta dan
kasihnya. Tapi kamu enggan untuk memberikan itu semua terhadap keluargamu, itu
salah besar.
Aku
dilahirkan oleh sosok ibu pekerja keras, sosok ayah yang sangat sabar. Mereka adalah
orang tua yang sangat sibuk oleh pekerjaannya. Aku dibesarkan oleh sosok “baby
sitter” dari lahir hingga usiaku remaja. Orang tuaku hanya memberi uang, uang
dan uang untuk kebahagianku. Awalnya aku marah, karena tidak pernah merasakan
sedikitpun kebersamaan dengan orang tua. Tapi hal ini terjadi saat aku belum mengerti
keadaan orang tua, sekarang aku paham dan aku mengerti. Orang tuaku seperti ini
hanya untuk aku, inilah bentuk kasih sayangnya untukku.
Dulu setiap
pulang sekolah, itulah hal yang aku benci karena harus kembali ke tempat yang
hampa dan sepi “rumah”. Orang tuaku tidak pernah ada dirumah, karena harus keluar
kota tuntutan kerjaan. Kadang aku marah banget dengan ayah dan ibukku, karena
mereka tidak pernah ada waktu buatku. Walaupun hanya memelukku, mereka tidak
pernah “saking sibuknya”.
Akhirnya aku
berniat untuk membalikkan konsep, andai orang tuaku tidak bisa memberikan
cintanya, kasihnya, perhatiannya, pedulinya dan lain-lainnya. Maka, aku yang
akan memberikan itu semua terhadap orang tuaku. Ketika orang tuaku pulang
kerja, aku selalu menunjukkan perhatianku mulai “membuatkan teh, menyiapkan
makan malam, merebuskan air untuk mandi, menyiapkan baju ganti dan bahkan
menunggu beliau sampe terlelap sampe tidur” hal itu aku lakukan setiap hari. Awalnya
berat, tapi seiring berjalannya waktu aku mulai terbiasa.
Pada suatu
hari aku pernah tidak menyiapkan itu semua untuk kedua orang tuaku, karena
waktu itu aku sakit dan itu membuatku tidak bisa beranjak dari kamar tidur. Ketika
itu orang tuaku memanggilku karena terheran-heran aku tidak menyiapkan
kebiasaan seperti biasanya, akhirnya mereka masuk kamarku dan melihatku sedang
merintih karena menggigil demam tinggi. Orang tuaku kaget dan langsung memeriksakan
aku ke dokter, hingaa esoknya mereka tidak berangkat kerja demi merawatku yang sedang sakit.
Kali ini, orang tuaku yang memberikan semua yang telah aku coba rubah konsepnya. Karena hal ini, orang tuaku terbiasa memberikan cintanya, kasihnya, dan pedulinya dengan ditunjukan terang-terangan padaku. Ya Allah… hal ini membuatku sangat bahagia. Mulai sekarang ketika aku pulang ke rumah setiap sabtu dan minggu karena libur kerja, orang tuaku selalu menunggu dan menyiapkan masakan kesukaanku. Hingga akhirnya aku merasakan kebahagiaan yang aku inginkan, aku mendapatkan kasih sayang dan cinta kedua orang tuaku. Aku merasa bersyukur sekali atas hal ini.
Rumahku
tempat aku kembali untuk mengisi energi semangat, karena chargerku disana di
dalam diri orang tuaku. Ya.. disanalah. Itulah arti rumahku adalah surgaku,
itulah arti rumah untukku.
“Jangan
selalu menuntut orang lain untuk menuruti hal yang kita mau. Coba balikkan
konsepnya, berikan apa yang kamu mau dari orang lain”
Berika apa yg kamu mau ke org lain, jleb banget buat aq yg suka menuntut ini itu
BalasHapussemangat kak Ning,-
Hapusdalam banget pesannya kak. Ubah konsepnya sesuai yang kita harapkan ya. Thanks ilmunya kak.
BalasHapussama sama kak suryan,,,,
Hapusdalem banget kisahnya kak,, semua tergantung kita yang menilai
BalasHapusbetul kak, konsepnya kita bentuk sendiri. biarlah kita yang memulai
Hapusagar tetap seimbang ya, habluminallahnya sama hablu minnanas nya
BalasHapusSaya tidak suka menuntut, karena tidak suka dituntut, he he:)
BalasHapusDalem banget pesannya, kak haniem
BalasHapus