Selasa, 09 Januari 2024

Arti Rumah Untukku

 


How are you today?

Salam semangat untukmu semua sahabat penaku…

Semoga hal baik selalu mengiringi langkah kita semua,

Apa itu arti rumah? Rumah adalah bangunan yang beratap yang ada pintu dan jendelanya, fungsinya yaitu untuk tempat tinggal atau menghindari panas dan hujan sekaligus tempat istirahat. Namun, itu hanya arti yang terlihat saja oleh bentuknya, belum mengartikan fungsi yang sebenarnya. Apalagi rumah yang didalamnya berisikan anggota lengkap, pastilah sangat terasa sempurna bukan?



Masing-masing orang mengartikan arti rumah itu berbeda-beda. Bagiku rumah adalah tempat istimewa untuk kembali, tempat untuk mengadu dan mencurahkan rasa lelah yang ada dalam diri, karena beraktifitas diluar sana. Ditambah dirumah ada sosok keluarga hebat yang selalu membuka lebar pelukannya untukku. Bagiku orang yang selalu ikhlas menerima keadaan kita apapun itu konsekuensinya yaitu keluarga terutama orang tua.

Mungkin kalian sering mendengar “Rumahku adalah Surgaku” itu artinya rumah adalah surga. Namun tidak semua orang menerima kata itu mentah-mentah, banyak juga yang menganggap rumah seperti neraka, bikin tidak tenang,  bikin ini dan bikin itu. Kalo menurutku rumah agar  bisa terbentuk seperti surga, maka ciptakanlah. Jangan hanya terpatok saja dengan kutipan itu, ciptakan dari dirimu sendiri. Belajar, agar tidak selalu menuntut sesuatu dari orang lain, contoh: kamu ingin keluargamu selalu peduli, selalu perhatian, selalu memberikan cinta dan kasihnya. Tapi kamu enggan untuk memberikan itu semua terhadap keluargamu, itu salah besar.

Aku dilahirkan oleh sosok ibu pekerja keras, sosok ayah yang sangat sabar. Mereka adalah orang tua yang sangat sibuk oleh pekerjaannya. Aku dibesarkan oleh sosok “baby sitter” dari lahir hingga usiaku remaja. Orang tuaku hanya memberi uang, uang dan uang untuk kebahagianku. Awalnya aku marah, karena tidak pernah merasakan sedikitpun kebersamaan dengan orang tua. Tapi hal ini terjadi saat aku belum mengerti keadaan orang tua, sekarang aku paham dan aku mengerti. Orang tuaku seperti ini hanya untuk aku, inilah bentuk kasih sayangnya untukku.

Dulu setiap pulang sekolah, itulah hal yang aku benci karena harus kembali ke tempat yang hampa dan sepi “rumah”. Orang tuaku tidak pernah ada dirumah, karena harus keluar kota tuntutan kerjaan. Kadang aku marah banget dengan ayah dan ibukku, karena mereka tidak pernah ada waktu buatku. Walaupun hanya memelukku, mereka tidak pernah “saking sibuknya”.

Akhirnya aku berniat untuk membalikkan konsep, andai orang tuaku tidak bisa memberikan cintanya, kasihnya, perhatiannya, pedulinya dan lain-lainnya. Maka, aku yang akan memberikan itu semua terhadap orang tuaku. Ketika orang tuaku pulang kerja, aku selalu menunjukkan perhatianku mulai “membuatkan teh, menyiapkan makan malam, merebuskan air untuk mandi, menyiapkan baju ganti dan bahkan menunggu beliau sampe terlelap sampe tidur” hal itu aku lakukan setiap hari. Awalnya berat, tapi seiring berjalannya waktu aku mulai terbiasa.

Pada suatu hari aku pernah tidak menyiapkan itu semua untuk kedua orang tuaku, karena waktu itu aku sakit dan itu membuatku tidak bisa beranjak dari kamar tidur. Ketika itu orang tuaku memanggilku karena terheran-heran aku tidak menyiapkan kebiasaan seperti biasanya, akhirnya mereka masuk kamarku dan melihatku sedang merintih karena menggigil demam tinggi. Orang tuaku kaget dan langsung memeriksakan aku ke dokter, hingaa esoknya mereka tidak berangkat kerja demi merawatku yang sedang sakit.

Kali ini, orang tuaku yang memberikan semua yang telah aku coba rubah konsepnya. Karena hal ini, orang tuaku terbiasa memberikan cintanya, kasihnya, dan pedulinya dengan ditunjukan terang-terangan padaku. Ya Allah… hal ini membuatku sangat bahagia. Mulai sekarang ketika aku pulang ke rumah setiap sabtu dan minggu karena libur kerja, orang tuaku selalu menunggu dan menyiapkan masakan kesukaanku. Hingga akhirnya aku merasakan kebahagiaan yang aku inginkan, aku mendapatkan kasih sayang dan cinta kedua orang tuaku. Aku merasa bersyukur sekali atas hal ini. 

Rumahku tempat aku kembali untuk mengisi energi semangat, karena chargerku disana di dalam diri orang tuaku. Ya.. disanalah. Itulah arti rumahku adalah surgaku, itulah arti rumah untukku.

 

“Jangan selalu menuntut orang lain untuk menuruti hal yang kita mau. Coba balikkan konsepnya, berikan apa yang kamu mau dari orang lain”

 

9 komentar:

  1. Berika apa yg kamu mau ke org lain, jleb banget buat aq yg suka menuntut ini itu

    BalasHapus
  2. dalam banget pesannya kak. Ubah konsepnya sesuai yang kita harapkan ya. Thanks ilmunya kak.

    BalasHapus
  3. dalem banget kisahnya kak,, semua tergantung kita yang menilai

    BalasHapus
    Balasan
    1. betul kak, konsepnya kita bentuk sendiri. biarlah kita yang memulai

      Hapus
  4. agar tetap seimbang ya, habluminallahnya sama hablu minnanas nya

    BalasHapus
  5. Saya tidak suka menuntut, karena tidak suka dituntut, he he:)

    BalasHapus

Seni Berdamai Dengan Diri Sendiri

  Mencintai, Menghargai, dan Menerima Diri Sendiri Apa Adanya Identitas Buku -           Judul Buku                                   ...